Tampilkan postingan dengan label serious stuff. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label serious stuff. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Desember 2011

Untitled



Desi Anwar once said that human has 3 fears.
Fear of death/pain.
Fear of failure.
Fear of rejection.

After read her words, I realized she was true. Absolute true.
We don't have to talk about the first fear beacuse I think everybody has a fear of death.

When I'm looking back my entire life, I see it as a monochorome journey. I did what other people think I shoul do. I know I could walk on my own path and try something new and different. If only I'm not too afraid of failing in life.

Then let me explain what fear of rejection is. I'm such an introvert girl. Deep inside my heart, i know i less sociable because im afraid of other's rejection. There are always gazillion "what if" when I try to get closer to someone. And my excuse is that I believe in natural chemistry and destiny. No, that's not how you make friend. You will have friends when you want and try to make ones.

-----

Last night I talked about these fears to a friend of mine. But instead of giving any solutions, she introduced me to two other fears: fear of loss and fear of lonelyness.
She quoted what Yoda ever said to young Anakin Skywalker, "The fear of loss is a path to the dark side." Well, in some point this quotes really nails me. But I think it's too personal to be shared in this blog. :D

And fear of lonelyness? Oh cmon, I know how hard you urban primitive had been struggled.

So, do you have any other fear?

-----

gambar dari sini

Rabu, 23 Juni 2010

Minyak oh Minyak part 2


Pengurangan subsidi BBM penuh dengan pro-kontra. Apalagi kebijakan ini dilakukan menjelang akhir periode jabatan SBY-JK. Tentu saja hal ini jadi objek empuk kalangan oposisi untuk menyerang pasangan presiden-wapres saat ini. Salah satu isu di masyarakat yang menarik untuk saya adalah dugaan kenaikan harga BBM ditujukan untuk mempermudah langkah raksasa-raksasa minyak dunia masuk ke pasar Indonesia. Perusahaan swasta asing (yang kalo jadi masuk Indonesia) menjual BBM pada harga Internasional, tentu saja mereka ga bakal laku kalau BBM dari pemerintah (Pertamina) dijual dengan harga lebih murah karena masih disubsidi.

Beberapa pemain asing sudah mulai merambah masuk. Lihat saja SPBU Shell dan Petronas yang dapat dengan mudah dijumpai di sudut kota Jakarta dan sekitarnya. Kabarnya tak hanya Shell dan Petronas saja yang tertarik dengan pasar Indonesia, beberapa perusahaan swasta asing sudah mengajukan proposal. [data siapa saja mereka tidak saya publish karena saya tidak punya bukti yang cukup kuat, hanya dari dosen orang depkeu aja,,]

Terus kita bisa apa kalo emang pada akhirnya perusahaan swsta asing benar-benar menguasai pasar Indonesia?? Bukan tak mungkin hal ini terjadi mengingat kinerja Pertamina yang belum maksimal saat ini. Bahkan payah kalo boleh saya bilang (penuh dengan isu KKN, manajemen yang belum menerapkan TQM).

Saya miris jika mengingat hal ini. Tentu saja masyarakat kita lebih memilih mengisi bensinnya di SPBU asing yang bersih, yang pelayannya ramah, yang ada air dan angin gratis, yang kaca mobilnya dilap dari pada di SPBU Pertamina jika harga BBMnya tidak jauh beda.

Untuk itulah saya posting tulisan ini, agar masyarakat kita sadar (hehe walo blog saya sepi pengunjung yang penting kan niatnya). Ayo pilih Pertamina meski jelek yang penting milik sendiri.........!!! Mana nasionalisme anda?

Semoga Pertamina tidak mengecewakan saya................................

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Pernah diposting di sini. Another bapuk stuff.

Minyak oh Minyak


Akhirnya pemerintah jadi juga menaikkan harga BBM. Eh, mengurangi subsidi BBM lebih tepatnya. Kebijakan pemerintah ini disambut demonstrasi besar-besaran di berbagai daerah. Reaksi yang wajar sih, namun saya pribadi kurang bersimpati dengan arus demonstrasi tersebut. Jangan sampai ada maksud lain di balik demonstrasi yang tiada henti ini.

Menjelang Pemilu 2009, bukan tidak mungkin demonstrasi dijadikan alat oposisi untuk menyerang pemerintahan SBY-JK. Saya kok lebih simpati pada langkah SBY-JK yang dengan berani menaikkan harga BBM, kebijakan yang sungguh tidak populis di mata rakyat menjelang Pemilu 2009.

Dari pada salah satu tokoh kita yang memasang iklan setangah halaman di harian nasional yang isinya meminta Presiden memenuhi janjinya untuk tidak menaikkan harga BBM. Hahaha, belum 2009 sudah kerasa suasana Pemilunya ya..

Lain lagi pernyataan mantan RI 1 yang tampaknya bakal nyalon lagi tahun 2009, pada pidatonya di Makassar beliaunya mengungkit tindakan pemerintah memberikan BLT dinilai mendidik rakyat jadi bermental meminta-minta. Saya setuju sih BLT tak baik bagi mentalitas bangsa, tapi adakah solusi yang lebih tepat dan cepat untuk melindungi rakyat miskin dari lonjakan inflasi akibat pengurangan subsidi BBM bu? Atau sebaikknya pemerintah bersih keras tidak mau menaikkan harga BBM seperti pemerintahan ibu dulu? Bodo amat ya bu’ kalo rezim sesudahnya mesti terseok-seok membangun ekonomi. Pokoknya asal pamor ibu tidak turun jelang Pemilu.

Bapak-bapak Dewan yang terhormat juga jangan mencla-mencle dong. Sehari bilang mendukung pemrintah mengurangi subsidi BBM. Lain hari pas udah naik dan banyak didemo sok mendukung rakyat menolak BBM naik. Dijelasin dong Pak gimana posisi pemerintah saat ini. Atau bapak-bapak ga jelas juga soal ekonomi bangsa ini? Sama ga jelasnya dengan mahasiswa yang demo ke bapak?

Ah, teman-temanku mahasiswa, saya percaya kita adalah ujung perjuangan bangsa. Semoga teman-teman semua mengerti duduk permasalahan apa yang kalian tuntut, semoga kalian mengerti pihak mana yang memihak rakyat.

Bukannya saya membela pemerintah tapi kita tidak punya banyak pilihan saat ini sodara-sodara, harga minyak dunia makin gila tak terkendali. APBN kita terancam jebol dan pasar modal sudah mulai sedikit berguncang karena investor ragu akan ekonomi indonesia. Tahukan anda IHSG langsung mengalami apresiasi atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM?

Memang ada alternatif lain yang muncul untuk menyikapi kenaikan harga minyak selain mengurangi subsidi BBM. Peningkatan pajak misalnya dan masih banyak yang lain tentunya. Namun satu hal yang perlu diingat. Banyak alternatif tersubut yang terhambat pada time line. Saat kebijakan baru tersebut selesai diundangkan dan akan dilaksanakan, harga minyak dunia saya pastikan sudah melambung tinggi melebihi asumsi yang digunakan.

Jangan pikir saya bukan rakyat kecil yang tidak merasakan dampak pengurangan subsidi ini secara langsung. Tarif angkot kampus-BP belom apa-apa udah naik juga cuy. Musti mikir panjang kalo mau jalan-jalan. Tapi saya tidak langsung ikut turun ke jalan bersama ratusan mahasiswa lain. Ekonomi dunia memang sedang lesu sekarang. Bangsa Indonesia mau tak mau terkena imbasnya. Bukannya saya apatis ya, tapi saya pikir dari pada turun ke jalan lebih baik lakukan tindakan konkret langsung seperti penghematan dari diri kita sendiri. Seperti kata AA Gym, mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang!!

Sayang, belum semua dari kita sadar yak,,,,,

--------------------------------------------------------------------------------------------------

pernah diposting tanggal 27 Mei 2008 di sini. Bapuk abis.