
    Akhirnya  pemerintah jadi juga menaikkan harga BBM. Eh, mengurangi subsidi BBM  lebih tepatnya. Kebijakan pemerintah ini disambut demonstrasi  besar-besaran di berbagai daerah. Reaksi yang wajar sih, namun saya  pribadi kurang bersimpati dengan arus demonstrasi tersebut. Jangan  sampai ada maksud lain di balik demonstrasi yang tiada henti ini. 
                    Menjelang  Pemilu 2009, bukan tidak mungkin demonstrasi dijadikan alat oposisi  untuk menyerang pemerintahan SBY-JK. Saya kok lebih simpati pada langkah  SBY-JK yang dengan berani menaikkan harga BBM, kebijakan yang sungguh  tidak populis di mata rakyat menjelang Pemilu 2009.
   Dari pada salah satu tokoh  kita yang memasang iklan setangah halaman di harian nasional yang  isinya meminta Presiden memenuhi janjinya untuk tidak menaikkan harga  BBM. Hahaha, belum 2009 sudah kerasa suasana Pemilunya ya.. 
       Lain lagi pernyataan mantan RI 1 yang tampaknya  bakal nyalon lagi tahun 2009, pada pidatonya di Makassar beliaunya  mengungkit tindakan pemerintah memberikan BLT dinilai mendidik rakyat  jadi bermental meminta-minta. Saya setuju sih BLT tak baik bagi  mentalitas bangsa, tapi adakah solusi yang lebih tepat dan cepat untuk  melindungi rakyat miskin dari lonjakan inflasi akibat pengurangan  subsidi BBM  bu? Atau sebaikknya pemerintah bersih  keras tidak mau menaikkan harga BBM seperti pemerintahan ibu dulu? Bodo  amat ya bu’ kalo rezim sesudahnya mesti terseok-seok membangun ekonomi.   Pokoknya asal pamor ibu tidak turun jelang Pemilu. 
   Bapak-bapak Dewan yang  terhormat juga jangan mencla-mencle dong. Sehari bilang mendukung  pemrintah mengurangi subsidi BBM. Lain hari pas udah naik dan banyak  didemo sok mendukung rakyat menolak BBM naik. Dijelasin dong Pak gimana  posisi pemerintah saat ini. Atau bapak-bapak ga jelas juga soal ekonomi  bangsa ini? Sama ga jelasnya dengan mahasiswa yang demo ke bapak?
   Ah, teman-temanku  mahasiswa, saya percaya kita adalah ujung perjuangan bangsa. Semoga  teman-teman semua mengerti duduk permasalahan apa yang kalian tuntut,  semoga kalian mengerti pihak mana yang memihak rakyat. 
   Bukannya saya membela  pemerintah tapi kita tidak punya banyak pilihan saat ini sodara-sodara,  harga minyak dunia makin gila tak terkendali. APBN kita terancam jebol  dan pasar modal sudah mulai sedikit berguncang karena investor ragu akan  ekonomi indonesia. Tahukan anda IHSG langsung mengalami apresiasi atas  rencana pemerintah menaikkan harga BBM? 
                  Memang ada  alternatif lain yang muncul untuk menyikapi kenaikan harga minyak selain  mengurangi subsidi BBM. Peningkatan pajak misalnya dan masih banyak  yang lain tentunya. Namun satu hal yang perlu diingat. Banyak alternatif  tersubut yang terhambat pada time line. Saat kebijakan baru tersebut  selesai diundangkan dan akan dilaksanakan, harga minyak dunia saya  pastikan sudah melambung tinggi melebihi asumsi yang digunakan.
                   Jangan pikir  saya bukan rakyat kecil yang tidak merasakan dampak pengurangan subsidi  ini secara langsung. Tarif angkot kampus-BP belom apa-apa udah naik juga  cuy. Musti mikir panjang kalo mau jalan-jalan. Tapi saya tidak langsung  ikut turun ke jalan bersama ratusan mahasiswa lain. Ekonomi dunia  memang sedang lesu sekarang. Bangsa Indonesia mau tak mau terkena  imbasnya. Bukannya saya apatis ya, tapi saya pikir dari pada turun ke  jalan lebih baik lakukan tindakan konkret langsung seperti penghematan  dari diri kita sendiri. Seperti kata AA Gym, mulailah dari yang kecil,  mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang!!
               Sayang, belum semua dari kita  sadar yak,,,,,
--------------------------------------------------------------------------------------------------
pernah diposting tanggal 27 Mei 2008  di sini. Bapuk abis.