Selasa, 27 September 2011

Things have changed but we stay the same


Apa arti 10 tahun bagimu?
Aku pernah menanyakan hal ini pada beberapa teman dekatku tahun lalu. Err, tapi selalu lupa untuk mempostingnya di blog ini atau tumblr-ku. Biarlah udah telat setahun, aku masih tetap ingin membagi arti 10 tahun bagiku pada dunia.

Tepat bulan September setahun yang lalu, aku mengahadiri resepsi pernikahan Maya, sahabatku dari SMP. Di resepsi itu aku bertemu dengan banyak teman-teman SMPku. Aku juga bertemu dengan Hana Rovinka. Hana bukan tamu undangan, dia wedding singer di sana. Untuk ukuran kota keci seperti Bantul, tak banyak pilihan penyanyi dan organ tunggal, wajar banget ketemunya itu-itu lagi.

Segera setelah kami bersalaman dengan mempelai dan Hana menyelesaikan lagunya, Hana bergabung dengan rombongan teman-teman SMP ini. Tentu dia menjadi center of interest. Bagaimana tidak, diantara cerita susahnya skripsi dan mencari pekerjaan, Hana bertutur bahwa kini dia single parent. Suaminya entah kemana dan dia terus menyanyi untuk membiayai putrinya. Oh, we-o-we moment.

Sepuluh tahun yang lalu, Hana kurang lebih menjadi sorotan dan sedikit kontroversi di sekolahku. Dia penyanyi dangdut yang cukup terkenal saat masuk SMP 1 Bantul. Otomatis dia jadi buah bibir, tahu sendiri lah image penyanyi dangdut. Aku pun yang baru berumur 12 tahun saat itu termakan image ini. Setiap istirahat, aku dan teman sekelasku mengomentari dandanannya yang kelewat tebal untuk ukuran anak kelas 1 SMP, antingnya yang lebay, suaranya yang manja, apa pun yang ada di Hana terlihat salah dan berlebihan di mata kami. Bahkan sering kami menanggil nama aslinya (Hana Rovinka adalah nama panggung) saat dia lewat kelas kami, lalu lari masuk ruangan ketika dia sudah hampir sampai pintu. Kami jahat ya? Saat itu tentu aku tidak memikirkan bagaimana Hana menanggapi semua pandangan miring dan ejekan teman-teman. Aku tidak kenal secara pribadi dengan dia, yang aku tahu bahkan pada saat itu dia terlihat begitu dewasa dan seolah cuek menghadapi anak-anak lain.

Musim berganti, tahun berlalu. Aku tak tahu bagaimana kabar Hana selepas SMP. Hanya satu dua kali aku membaca artikel tentang karir artisnya di koran lokal. Ada juga kabar dia menikah saat aku SMA kalau aku tidak salah ingat. Aku tidak pernah benar-benar memperhatikannya. Hingga aku bertemu dengan Hana di resepsi Maya.

Aneh ya, setelah 10 tahun, Hana udah punya anak, aku udah 4 tahun bergelut dengan ibu kota, temen-temen yang lain pun udah punya petualangannya masing-masing, namun masih saja Hana adalah point of interest dengan baju dan dandanan hebohnya, dan tentu cerita hidupnya yang dibawakan dengan sedikit kemayu. Teman yang dulu cerewet masih saja cerewet, yang dulu underdog di lingkup sosial teman SMP juga tak banyak berubah, aku pun begitu sama, masih menjadi gadis yang berdiri di luar lingkaran dan dari dekat mengamati mereka.

Jika ada yang berubah, maka hal itu adalah cara pandangku terhadap semuanya. Terhadap Hana terutama, karena pertama kali aku menyadari hal ini dari dia. Caraku melihat Hana sekarang begitu berbeda, dia masih terlihat berlebihan dalam berdandan, dia masih kenes, aku masih tak suka pada gayanya. Tapi satu hal, entah mengapa aku sadar aku dulu hanya memandangnya dari satu sisi. Hana berhak atas respect-ku yang dulu tak pernah kupikirkan. Dia hebat, lebih hebat dari kebanyakan anak yang mengejek dia sepuluh tahun yang lalu barang kali. Aku rasa tidak mudah menjadi seorang Hana Rovinka, menjadi seorang penyanyi dangdut dari SD, bertahan diantara pandangan miring orang-orang, menikah muda, hingga ditinggalkan suami dan harus bertahan dari satu panggung ke panggung lain demi anaknya. Pheew, how brave she is.

Butuh waktu 10 tahun bagiku untuk melepaskan kacamata kudaku. Sekedar mengamalkan kata-kata klise "janganlah memandang sesuatu dari satu sisi saja" ternyata susah ya. Overall, pertemuanku kembali dengan Hana membuatku sadar bahwa cara pandangku saat berusia 12 tahun begitu berbeda dengan diriku yang sekarang. Jadi bagiku 10 tahun berarti proses pendewasaan, lalu, apa arti 10 tahun bagimu?


gambar diambil dari sini

Selasa, 20 September 2011

10 Things That Make Me Happy Last Week

  1. Met my office mate after two week long holiday, still in lebaran atmosphere.
  2. Accepted to be SeaGames's Liason Officer. What a great opportunity, too bad I can't take it. :(
  3. It started raining in Jakarta. Raining season means there will be a lot of rainy nights and misty mornings. oh I can't wait them coming.
  4. Last Monday was the first day to campus after almost-two-month-holiday. Yippie,, 2 semesters left!!!
  5. It was always great to went to Bandung. And finnaly last week I explored that city beyond those row of FOs.
  6. Attended a wedding ceremony. :D. And good enough at handling those "kapan nyusul" annoying questions. hahahha.
  7. Choco Banana Brownies.
  8. Day train trip from Bandung to Jakarta. And had a heartwarming conversation with boyfy during the trip.
  9. A good friend of mine turned 23 last Friday. I created a handmade birthday card for her. Welcome to 23 club Gege! :D
  10. Girls night out with my kosan Tobing mate. We had dinner at Mbah Jingkrak Setia Budi and went to Alegro at Epicentrum for karaokeing. Luckily, we got 50% discount since it still soft opening. What a night.

Kamis, 15 September 2011

Kisah Voucher Gratisan

ehehe, sebenernya malu mau nulis di blog ini lagi. Tapi apa daya karena aku tidak terlalu mahir ngutak atik tumblr, akhirnya balik lagi kesini.

Jadi, ceritanya tak angin tak ada hujan temen kantorku, Mbak Kiky berbaik hati ngasih voucher Kenny Rogers Roasters senilai 50k hasil menang kuis di twitter. Tentu saja aku ga mau rugi melewatkan gratisan seperti ini begitu saja. Akhirnya aku berangkat ke Kenny Rogers Roasters di GI bersama dua anggota geng maksi yang doyan makan, Affan dan Mbak Disqa.

Perjalanan menuju GI sungguh penuh drama. Kita tidak naik taksi karena Mbak Disqa baru saja jadi mahasiswa. Tahu kan korelasinya? Dimana2 mahasiswa naiknya busway! Alhasil karena kita ga ada yang hapal jalur busway, selama satu jam kita cuma muter2 lapangan banteng dengan jalur Budi Utomo - Central Senen - Juanda - Harmoni dimana dari busway kami masih bisa melihat puncak gedung Juanda berputar2 sambil tertawa sinis. Sampe di Harmoni jam 6 kurang 10 dan melihat tumpukan manusia yang luar biasa, akhirnya kami memutuskan untuk menyerah naik taksi aja. hehehe

Wonton. 25k (kalau ga salah)


Arabian Chicken Meal: ayam saus arab+nasi kuning+dishes+muffin. 50k


Quarter chicken+baked beans+spagetti bolognaise. 50k


Quarter chicken+garden salad+spagetti bolognaise. 50k


minuman2 kami: hawaian blue or something, jus sirsak, jus kiwi. masing2 lebih dari 20k.

Overall, Kenny Rogers Roaster's ini bukan resto untuk pegawai kelas menengah ke bawah seperti kami. Muahal bok. Aku pesen satu porsi menu ayam bumbu arab special ramadhan 50k. Mbak Dis dan Affan mesen paket ayam+dishes+spagetti kira2 harganya juga segitu. Minuman dibanderol 20k keatas. Belum lagi karena laper mata kami pesen wonton dan bawa pulang home-made muffinnya. Salahkan fotografer makanannya yang jago banget bikin kita ngiler, padahal rasa ayamnya sih standar banget (overvalued malah menurutku) kecuali muffinnya emang bener patut dapet jempol.

Alhasil, dengan voucher 50k, kita menghabiskan total 350k malem itu. Hahaha, tombok deh, tapi gapapa, seneng kok! Tararengkyu mbak kiky :)